Air Susu Ibu (ASI) diberikan secara eksklusif hingga anak berusia dua tahun. Setelah itu, berusia dua tahun anak pun bisa disapih dan diberikan makanan pendamping ASI (MPASI). Lantas, apakah anak perlu diberikan susu Ultra high temperature (UHT) pada anak.
Terkait oleh Ahli gizi masyarakat Dr dr. Tan Shot Yen beri tanggapan. Menurutnya Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO tidak mengeluarkan anjuran susu UHT diberikan pada anak di atas satu tahun. "Susu UHT itu sebetulnya bukan jenis yang dianjurkan WHO untuk anak di atas 1 tahun," ungkapnya pada talkshow kesehatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan secara virtual, Jumat (9/2/2024).
Perlukah Memberikan Susu UHT Pada Anak Usia di Atas 2 Tahun? Begini Kata Ahli Gizi Susu Formula vs Susu UHT, Lebih Bagus Mana untuk Tumbuh Kembang Anak? Ahli Gizi: Konsumsi Susu Pertumbuhan Dukung Pencernaan Sehat dan Kecerdasan Otak Anak
Pemanis Buatan Tak Penting Untuk Anak, Begini Penjelasan Ahli Gizi Ahli Gizi Sebut Pemberian MPASI Dapat Cegah Obesitas Pada Anak yang Kian Meningkat Amankah Balita Minum Susu UHT? Berikut Penjelasan Dokter
Ahli Gizi Sebut Pemberian MPASI Dapat Cegah Obesitas Pada Anak yang Kian Meningkat Beda Sufor dan Susu UHT Menurut Dokter: Sufor Pakai Gula Alami, UHT Ditambah Pemanis Buatan Idealnya, seorang anak ASI secara eksklusif selama dua tahun.
Menurut dr Tan, setelah dua tahun menerima ASI, tidak perlu mengonsumsi susu lain yang kualitas kandungannya berada di bawah ASI. "Anda harus ingat semua susu hewan lebih rendah dari ASI, " tegasnya. Susu selain ASI boleh diberikan kecuali ada indikasi.
Misalnya, ibu intens mengonsumsi obat obatan seperti obat jantung dan epilepsi. "Metabolik skunder ada di ASI, jadi tidak boleh mengonsumsi ASI dengan ibu pengobatan intens seperti itu," imbuhnya. Maka, susu lain yang bersumber pada hewan boleh diberikan. Tapi penggantinya bukanlah susu UHT tapi susu yang di pasteurisasi.
"Pada prinsipnya adalah bukan UHT, tapi pasteurisasi. Kenapa? Nomor satu supaya enzimnya tidak mati, probiotik tidak mati, vitamin A nya tidak rusak," tambahnya. "Sebab yang namanya UHT itu Ultra high temperature. Supaya risiko kontaminasi bakteri mati," kata dr Tan lagi. Terlalu tingginya temperatur dalam sterilisasi menurut Tan telah menghilangkan beberapa kebaikan dari susu seperti probiotik, enzim dan vitaminnya.
"Kalau mengonsumsi susu UHT, maka kebaikan susu itu sendiri sudah tidak ada, kecuali protein. Apa lagi sudah pakai rasa cokelat, karamel, stroberi, buyar," tutupnya. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.